Wednesday, May 11, 2016

Unknown

Makan Gak Bayar Sampai Rusak Fasilitas Umum, Ulah Kader Kader HMI

Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kemarin mengamuk di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berang bukan karena lembaga antirasuah itu tidak membela kepentingan rakyat, tetapi karena tersinggung dengan ucapan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang dianggap menghina organisasi mereka.

Amukan massa 'hijau-hitam' itu pun membuat kacau sekitar Gedung KPK di Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan kemarin. Bagaimana tidak, mereka melempari gedung KPK dan bentrok dengan polisi yang berjaga.

Sejumlah fasilitas umum juga dirusak, seperti corat-coret dan perusakan pelang nama KPK dan merusak tempat sampah. Kejadian ini membuat arus lalu lintas di depan gedung KPK terhambat.

Aksi anarkis massa HMI bukan karena demo memperjuangkan rakyat ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Sebut saja keributan seputar Kongres HMI pada November 2015 silam.
Seorang pemilik restoran di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mengalami kerugian Rp 12 juta setelah serombongan kader HMI makan di restorannya tanpa membayar.

Sebanyak 21 bus berhenti di warung Rumah Makan Umega untuk makan siang. Setelah mereka selesai makan, pemilik restoran bingung karena tidak ada yang datang ke kasir untuk melunasi bayaran.

Pemilik rumah makan pun berusaha menagih dengan menyodorkan struk tagihan sebesar Rp 13,2 juta kepada salah satu anggota rombongan. Bukannya melunasi tagihan, orang tersebut malah mencak-mencak dengan alasah harga makanan terlalu mahal.

"Saat koordinatornya masih mengurus pembayaran, 20 bus sudah kabur duluan," kata Ary.

Akhirnya, alumni HMI juga yang harus turun tangan untuk perut para adinda-adindanya tersebut. "Sudah dibayarkan KAHMI (Korps Alumni HMI)," kata Dhihram Tenrisau, bagian hubungan media Kongres HMI kala itu.

Tidak hanya di luar, kricuhan di dalam arena kongres HMI juga membawa kerugian materil bagi pemerintah dan masyarakat Pekanbaru. Mereka tidak hanya fasilitas Gedung Olahraga (GOR) Remaja, yang mejadi arena kongres, namun juga menjarah banyak asset pemerintah daerah setempat tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Kita telah menerima laporan dari pihak pengelola Dinas Provinsi Riau. Laporan yang kita terima yaitu berupa pengrusakan dan pencurian, saat ini kerugian mencapai Rp 200 juta," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs Aries Syarief Hidayat MM kala itu.

Dia merinci fasilitas yang dirusak oleh massa HMI berupa 30 unit lampu taman, 4 unit lampu tembak, 8 unit pot tanaman, 42 unit Air Conditioner (AC) outdoor, serta benda-benda lain seperti tong sampah dan aset umum lainnya.

"Sedangkan barang-barang aset lain yang hilang pasca penggunaan gedung oleh HMI yaitu satu unit TV 42 inci, 4 box dokumen dinas, satu unit handycam, satu unit handphone, satu unit telepon, dua unit stand microphone dan barang elektronik lainnya," beber dia.

sumber : merdeka.com

Subscribe to this Blog via Email :