Saturday, June 4, 2016

Unknown

Perdagangan Satwa Liar, Thailand Dakwa 22 Orang Yang Terkait

Polisi Thailand mendakwa 22 orang, termasuk tiga biksu, dengan tuduhan terlibat dalam praktik perdagangan satwa liar. Langkah ini dilakukan polisi Thailand di tengah upaya memindahkan sejumlah bangkai hewan yang dicurigai akan diperdagangkan di pasar gelap, termasuk seekor beruang dan macan tutul dari kuil Buddha yang terkenal.

Juru bicara Departemen Taman Nasional Thailand, Adisorn Nuchdamron, pada Jumat (4/6) menyatakan bahwa 22 orang tersebut didakwa atas kepemilikan dan perdagangan satwa liar.

Di antara yang ditangkap adalah 17 anggota yayasan kuil dan tiga biksu yang mencoba melarikan diri dengan satu truk penuh kulit harimau.

Otoritas pelindung satwa liar Thailand sebelumnya menemukan 40 bangkai anak harimau dalam lemari pendingin di sekitar dapur kuil. Belum diketahui mengapa anak-anak harimau tersebut disimpan di lemari pendingin. Namun anggota tubuh harimau bernilai tinggi, terutama untuk pengobatan tradisional China.

Temuan ini kian menguatkan dugaan kuil itu memperdagangkan satwa liar.

"Kami menyita semua kamera CCTV di kuil ini agar polisi dapat menemukan bukti," kata Adisorn, dikutip dari Reuters.

Kuil yang terletak di provinsi Kanchanaburi, sebelah barat ibu kota Bangkok, terkenal dengan atraksi puluhan harimau yang berkeliaran bebas, menarik banyak wisatawan domestik dan internasional selama lebih dari dua dekade. Dengan membayar 600 baht, atau setara dengan Rp228 ribu, pengunjung dapat berfoto dengan harimau.

Namun belakangan muncul laporan dugaan perdagangan dan penyiksaan harimau. Kucing-kucing besar itu dituding telah dibius agar bisa berfoto dengan para turis. Selain itu, berbagai insiden harimau mengamuk terjadi, mengancam keselamatan wisatawan.

Pihak kuil menyangkal tuduhan ini.

Candi ini resmi dibuka pada 1994 dan berdekatan dengan lokasi habitat harimau liar. Kuil ini menerima anak harimau yang ditemukan oleh penduduk desa pada 1999. Warga desa menduga sang anak harimau kehilangan ibunya yang tewas akibar perburuan ilegal.

Meski anak harimau itu tewas tak lama setelah dirawat di kuil, warga desa kerap membawa anak harimau ke kuil tersebut.

Sejumlah upaya untuk menutup kuil ini telah dilakukan sebelumnya, namun selalu dihalangi oleh para biksu.

Thailand merupakan salah satu negara yang tengah berupaya mengatasi perdagangan satwa liar ilegal, termasuk gading gajah.

Departemen Satwa Liar Thailand bekerja keras untuk menangkapi lebih dari 100 harimau yang berkeliaran di kuil itu sejak Senin (30/5). Sebanyak 137 harimau ditemukan di dalam kuil dan 119 harimau telah dipindahkan.

April lalu, World Wildlife Fund melaporkan bahwa jumlah harimau liar di dunia mencapai sekitar 3.890 ekor. Lebih dari 100 harimau liar di antaranya berada di Thailand.

sumber : cnnindonesia.com

Subscribe to this Blog via Email :