merdeka com |
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berencana akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keinginan tersebut muncul setelah dia dipecat dari seluruh jenjang keanggotaan PKS.
Menanggapi hal itu, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menganggap sebagai sinyal Fahri akan bergabung dengan partainya. Jika hal tersebut terjadi, Ruhut berjanji akan keluar dari partai berlogo mercy tersebut.
"Kalau dia bergabung ke partai kami, saya akan keluar dari Partai Demokrat. Karena saya yang pasang badan menghadapi dia, kalau yang lain safety player," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4).
Namun anggota komisi III DPR ini tak masalah jika Fahri ingin berkomunikasi secara langsung dengan SBY. Dia bahkan memastikan SBY akan menerima kunjungan Fahri.
"Silakan saja. Kalau mau ketemu SBY. SBY negarawan akan nerima curhat siapapun. Tapi Fahri, saya yakin ada catatan di hati SBY paling dalam," tuturnya.
Meski begitu, Ruhut mengingatkan, di masa pemerintahan SBY, Fahri sangat keras mengritik eksekutif. Bahkan SBY sempat meminta agar Ruhut menahan emosi.
"Bapak meminta saya, sudah Pak Ruhut sabar saja. Kita bekerja saja supaya kita jadi pemenang dan kita menang 2009 dan dia masih terus mengganggu," pungkasnya.
sumber : merdeka.com
Menanggapi hal itu, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menganggap sebagai sinyal Fahri akan bergabung dengan partainya. Jika hal tersebut terjadi, Ruhut berjanji akan keluar dari partai berlogo mercy tersebut.
"Kalau dia bergabung ke partai kami, saya akan keluar dari Partai Demokrat. Karena saya yang pasang badan menghadapi dia, kalau yang lain safety player," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4).
Namun anggota komisi III DPR ini tak masalah jika Fahri ingin berkomunikasi secara langsung dengan SBY. Dia bahkan memastikan SBY akan menerima kunjungan Fahri.
"Silakan saja. Kalau mau ketemu SBY. SBY negarawan akan nerima curhat siapapun. Tapi Fahri, saya yakin ada catatan di hati SBY paling dalam," tuturnya.
Meski begitu, Ruhut mengingatkan, di masa pemerintahan SBY, Fahri sangat keras mengritik eksekutif. Bahkan SBY sempat meminta agar Ruhut menahan emosi.
"Bapak meminta saya, sudah Pak Ruhut sabar saja. Kita bekerja saja supaya kita jadi pemenang dan kita menang 2009 dan dia masih terus mengganggu," pungkasnya.
sumber : merdeka.com