Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan kepolisian Amerika Serikat lebih bodoh bila dibandingkan dengan kepolisian Republik Indonesia.
Sebab, polisi Amerika disebut lebih banyak menggunakan teknologi dalam penanganan kasus yang terjadi.
"Jadi sebenarnya polisi Amerika itu lebih bodoh dari polisi Indonesia. Mereka mengandalkan teknologi. Indonesia tanpa teknologi bisa nangkap banyak," ujar Krishna dalam tayangan LINE CAST "Fighting crime with Krishna Murti" di akun official LINE Indonesia, Kamis (12/5/2016) malam.
Krishna mengatakan, potensi penangkapan para pelaku kejahatan di Amerika lebih tinggi dengan adanya sistem sidik jari yang terintegrasi dengan akun tabungan, catatan perjalanan seseorang, dan lainnya.
"Kalau di Indonesia mau masuk mal diperiksa kan? Di sana enggak diperiksa karena potensi mereka (yang berpotensi melakukan kriminalitas) ketangkap lebih tinggi karena sistem ya," kata dia.
Oleh karena itu, kata Krishna, untuk mengantisipasi kriminalitas yang terjadi, Indonesia harus meningkatkan pertahanan negara.
"Pelajaran besarnya adalah bagaimana kita mengelola kota ini, negara ini, supaya jangan mengandalkan pada keberuntungan, 'untung ada polisi, untung ketangkap'. Kalau mau aman jangan mengandalkan ke bejo (keberuntungan), ke pihak lain, polisi, tapi negara ini mengandalkan kepada pertahanan yang kuat," ucap Krishna.
sumber: tribunnews.com
Sebab, polisi Amerika disebut lebih banyak menggunakan teknologi dalam penanganan kasus yang terjadi.
"Jadi sebenarnya polisi Amerika itu lebih bodoh dari polisi Indonesia. Mereka mengandalkan teknologi. Indonesia tanpa teknologi bisa nangkap banyak," ujar Krishna dalam tayangan LINE CAST "Fighting crime with Krishna Murti" di akun official LINE Indonesia, Kamis (12/5/2016) malam.
Krishna mengatakan, potensi penangkapan para pelaku kejahatan di Amerika lebih tinggi dengan adanya sistem sidik jari yang terintegrasi dengan akun tabungan, catatan perjalanan seseorang, dan lainnya.
"Kalau di Indonesia mau masuk mal diperiksa kan? Di sana enggak diperiksa karena potensi mereka (yang berpotensi melakukan kriminalitas) ketangkap lebih tinggi karena sistem ya," kata dia.
Oleh karena itu, kata Krishna, untuk mengantisipasi kriminalitas yang terjadi, Indonesia harus meningkatkan pertahanan negara.
"Pelajaran besarnya adalah bagaimana kita mengelola kota ini, negara ini, supaya jangan mengandalkan pada keberuntungan, 'untung ada polisi, untung ketangkap'. Kalau mau aman jangan mengandalkan ke bejo (keberuntungan), ke pihak lain, polisi, tapi negara ini mengandalkan kepada pertahanan yang kuat," ucap Krishna.
sumber: tribunnews.com