Wednesday, June 1, 2016

Unknown

Djarot: Saya Orang Jawa Enggak Sampai Hati

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dia memiliki perbedaan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal menyikapi pegawai negeri sipil (PNS) atau pejabat bermasalah.

Djarot menilai, dia tidak akan melakukan pemecatan atau memarahi orang yang bersangkutan di depan publik. Berbeda dari Ahok yang dinilai Djarot bersikap sebaliknya.

"Kalau saya orang Jawa, enggak sampai hati lho, Pak. Tapi kalau beliau (Ahok) enggak apa-apa, sikat aja. Sudah tenang aja, Mas," kata Djarot pada acara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, di Allium Hotel, Tangerang, Selasa (31/5/2016).

Djarot mengungkapkan, dia lebih suka memanggil PNS atau pejabat yang bermasalah. Ia akan berbicara empat mata dan menunjukkan berbagai bukti yang menunjukkan pejabat tersebut bermasalah.

Padahal, menurut Djarot, para pejabat itu sudah bersumpah jabatan tidak akan menerima suap dari siapa pun. Seharusnya mereka menaati sumpah jabatan dan tidak melanggar. Sebab, ancamannya yakni pemecatan.

"Kami berdua, saya tunjukkan bla-bla. Kau saya sembeleh. Udah gitu. Maksudnya apa, Pak? Ya udah, saya buang. Tak sembeleh karirmu. Siap, Pak. Siap salah," kata mantan Wali Kota Blitar itu.

sumber : kompas.com

Subscribe to this Blog via Email :