Berharap bisa mengakhiri puasa kemenangannya di MotoGP Italia, Valentino Rossi malah gagal finis karena motornya bermasalah. The Doctor pun sangat kecewa.
Rossi menempati posisi start terdepan dalam balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (22/5/2016). Dengan posisi start ideal, dia berharap bisa menang di Mugello untuk pertama kalinya sejak 2008.
Akan tetapi, harapan Rossi tak jadi kenyataan. Pebalap Movistar Yamaha itu bukan cuma gagal menang, tapi juga gagal menuntaskan lomba karena motornya bermasalah dan terlihat mengeluarkan asap pada lap kesembilan.
Padahal, saat itu Rossi tengah bersaing dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, untuk memperebutkan posisi terdepan. Lorenzo akhirnya keluar sebagai pemenang balapan setelah mengalahkan Marc Marquez.
"Apa yang bisa saya katakan? Sulit untuk mengatakan sesuatu. Maksud saya, ini adalah sesuatu yang sangat disayangkan. Selalu begitu ketika Anda mengalami kegagalan teknis dalam balapan," ujar Rossi seperti dikutip Crash.net.
"Namun, kali ini terasa lebih mengecewakan karena kami berada di Mugello dan punya atmosfer fantastis dengan banyak fans, dan khususnya karena saya sangat tangguh di sepanjang akhir pekan dan dalam balapan. Saya merasa sangat nyaman dengan motor dan sangat cepat," jelasnya.
"Jadi, tentu saja saya bisa mengejar kemenangan di Mugello, yang lebih dari sekadar target. Ini adalah salah satu mimpi saya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir karena kemenangan terakhir saya di sana adalah pada 2008," lanjut rider berusia 37 tahun itu.
"Hari ini saya sangat cepat dalam balapan. Dan saya saat itu berada di belakang Lorenzo, tapi saya pikir saya punya kecepatan yang sedikit lebih baik dibandingkan dia. Jadi, saya tentu saja bisa mencoba untuk menekan. Namun, sayangnya mesin motor rusak. Hal ini terasa sangat berat karena motor saya tak pernah rusak dalam balapan sejak Misano 2007. Sembilan tahun," kata Rossi.
"Sayangnya di lap keenam, motor saya mulai bermasalah dan kopling tidak terbuka, mungkin karena mesin sudah mulai agak macet. Karena alasan itulah saya melebar. Namun, dalam tujuh-delapan tikungan saya kembali membuntuti Lorenzo karena saya sedikit lebih cepat. Akan tetapi, setelahnya mesin rusak," katanya.
sumber : detik.com
Rossi menempati posisi start terdepan dalam balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (22/5/2016). Dengan posisi start ideal, dia berharap bisa menang di Mugello untuk pertama kalinya sejak 2008.
Akan tetapi, harapan Rossi tak jadi kenyataan. Pebalap Movistar Yamaha itu bukan cuma gagal menang, tapi juga gagal menuntaskan lomba karena motornya bermasalah dan terlihat mengeluarkan asap pada lap kesembilan.
Padahal, saat itu Rossi tengah bersaing dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, untuk memperebutkan posisi terdepan. Lorenzo akhirnya keluar sebagai pemenang balapan setelah mengalahkan Marc Marquez.
"Apa yang bisa saya katakan? Sulit untuk mengatakan sesuatu. Maksud saya, ini adalah sesuatu yang sangat disayangkan. Selalu begitu ketika Anda mengalami kegagalan teknis dalam balapan," ujar Rossi seperti dikutip Crash.net.
"Namun, kali ini terasa lebih mengecewakan karena kami berada di Mugello dan punya atmosfer fantastis dengan banyak fans, dan khususnya karena saya sangat tangguh di sepanjang akhir pekan dan dalam balapan. Saya merasa sangat nyaman dengan motor dan sangat cepat," jelasnya.
"Jadi, tentu saja saya bisa mengejar kemenangan di Mugello, yang lebih dari sekadar target. Ini adalah salah satu mimpi saya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir karena kemenangan terakhir saya di sana adalah pada 2008," lanjut rider berusia 37 tahun itu.
"Hari ini saya sangat cepat dalam balapan. Dan saya saat itu berada di belakang Lorenzo, tapi saya pikir saya punya kecepatan yang sedikit lebih baik dibandingkan dia. Jadi, saya tentu saja bisa mencoba untuk menekan. Namun, sayangnya mesin motor rusak. Hal ini terasa sangat berat karena motor saya tak pernah rusak dalam balapan sejak Misano 2007. Sembilan tahun," kata Rossi.
"Sayangnya di lap keenam, motor saya mulai bermasalah dan kopling tidak terbuka, mungkin karena mesin sudah mulai agak macet. Karena alasan itulah saya melebar. Namun, dalam tujuh-delapan tikungan saya kembali membuntuti Lorenzo karena saya sedikit lebih cepat. Akan tetapi, setelahnya mesin rusak," katanya.
sumber : detik.com