Showing posts with label nasional. Show all posts
Showing posts with label nasional. Show all posts

Wednesday, June 8, 2016

Unknown

Presiden Jokowi Minta Banyak Diskon Menjelang Lebaran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti masalah kenaikan harga yang terjadi menjelang Lebaran. Jokowi pun meminta ada banyak diskon yang diberikan menjelang Idul Fitri.

Dilansir dari setkab.go.id, Rabu 8 Juni 2016, Jokowi mengatakan permintaan barang (demand) selalu naik menjelang Idul Fitri. Tapi, kalau pasokannya bisa dikendalikan, harga barang tentu tidak akan naik.

Negara-negara lain memberikan banyak diskon menjelang hari-hari besar, seperti Hari Lebaran, Hari Natal, dan Tahun Baru. "Kami ini mau Idul Fitri. Mestinya banyak diskon gitu, lho," kata Jokowi di Jakarta.

Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan Indonesia berbeda dengan negara-negara lainnya, yaitu harga barang justru naik menjelang Lebaran.

"Tempat lain bisa, kenapa kita nggak bisa. Kita ini ndak, ini mau Idul Fitri malah cepet-cepet naik," kata dia.

Jokowi mengatakan hal ini harus diubah. "Saya yakin itu mampu kita lakukan. Sangat terkonsep, terencana, dan pelaksanaan implementasi di lapangan itu diikuti," kata dia.

Mantan walikota Solo ini mengingatkan rakyat kecil yang nantinya terdampak dari kenaikan harga ini, termasuk buruh tani. "Kita harus ingat 82 persen petani kita adalah konsumen beras," kata Jokowi.

sumber : dream.co.id
Read More
Unknown

Menghina Jokowi Dengan Membajak Akun Facebook Perwira TNI

Akun Facebook milik anggota TNI bernama Lettu Kav Rhendy Jaury disebut telah diretas dan dibajak pihak tak bertanggung jawab.

Peretas menggunakan akun itu untuk menyebarkan konten yang diduga menghina Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan siaran pers Pusat Penerangan TNI pada Rabu (8/6/2016), hal tersebut diketahui pertama kali tanggal 1 Juni 2016. Ada akun salah seorang netizen di Facebook yang mengunggah screen capture di kolom komentar dalam laman ForumAhok.com.

Isinya adalah komentar akun Rhendy yang diduga bermuatan penghinaan dan berbau SARA. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan POM TNI memeriksa Rhendy.

"Segera laksanakan penyelidikan, pemeriksaan dan pengusutan dengan tuntas," ujar Panglima.

Hasil pemeriksaan, Rhendy diketahui berdinas di Yonkav-1/1 Kostrad. Ia mengaku, membuat akun Facebook pada November 2008. Namun pada 2012, ia tidak lagi aktif di Facebook lantaran tidak bisa mengakses akunnya sendiri.

"Facebook saya tidak bisa dibuka sejak tahun 2012. Password sudah tidak bisa dibuka karena sudah diganti orang lain," ujar Rhendy saat diperiksa.

Selain itu, Panglima TNI juga meminta tim digital forensik TNI untuk mengecek akun Rhendy. Rupanya, tim menemukan fakta bahwa ada 35 nama palsu atas nama Rhendy sendiri.

Tanggal 4 Juni 2016, Rhendy resmi melaporkan pembajakan akun Facebook miliknya ke Polda Metro Jaya.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman mengatakan, atas serangkaian pemeriksaan, dipastikan bahwa konten yang diduga bermuatan penghinaan dan berbau SARA kepada Presiden bukanlah anggota TNI.

"Jadi tidak benar anggota TNI melakukan penghinaan terhadap Presiden RI. Yang terjadi adalah upaya mendiskreditkan TNI melalui pembajakan akun facebook Lettu Kav Rhendy Jaury. Kami bisa yakinkan itu, karena telah dilakukan pemeriksaan secara cermat," ujar Tatang.

sumber : kompas.com
Read More
Unknown

Ahok Kesiangan Ngantor


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam memotong Tunjangan Kerja Daerah (TKD) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlambat masuk kantor selama bulan Ramadan pada tahun ini. Pasalnya, jam kerja PNS selama Ramadan telah diubah, dengan waktu masuk pukul 07.00 WIB dan jam pulang dipercepat pada pukul 14.00 WIB.

"Enggak ada toleransi dong. Karena pulang jam 4. Kita sudah potong 1 jam. Makanya tinggal pilih saja. Nanti kan diatur yang kerja seperti apa," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Senin (6/6) lalu.

Ahok mengaku khawatir jika jam kerja diulur hingga jam 08.00 WIB dan PNS bisa tidur setelah sahur. Sehingga kemungkinan untuk terlambat jauh lebih besar.

"Sekarang gini, kamu masuk jam 08.00 WIB, kamu tidur dulu bangun jalan lebih macet sudah siang. Jalan lebih macet terlambat kamu malah. Belum lagi kebablasan kalau tidur. Tidur itu lebih sering kebablasan kalau sudah bangun tidur lagi," jelas Ahok.

Bekas politikus Gerindra ini mengancam bakal memberikan sanksi bagi anak buahnya yang terlambat. Tak ada toleransi, Ahok akan memotong TKD bagi PNS DKI Jakarta yang terlambat masuk kerja selama bulan Ramadan.

Namun demikian, ancaman terhadap PNS DKI ini tak sejalan dengan kenyataan yang terjadi. Orang nomor satu di DKI Jakarta itu justru tidak memberikan contoh yang bagus. Tak seperti biasanya, Ahok malah telat ngantor ke Balai Kota.

Ahok tiba sekitar pukul 08.00 WIB. Padahal dalam Keputusan Gubernur DKI No. 1348 Tahun 2016 tentang jam kerja PNS di bulan Ramadan 1437 H tahun ini mewajibkan seluruh PNS masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 14.00 WIB.

"Enggak, aku hari ini agak kesiangan aja hehe," ungkapnya kepada wartawan sambil tersipu di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/6).

Meski berencana untuk masuk dengan waktu yang sama dengan PNS DKI Jakarta, Ahok mengaku tidak bisa pulang pada pukul 14.00 WIB. Sebab dia harus menyelesaikan semua berkas yang ada.

"Kalau saya pulang tergantung berkas selesai. Tapi lumayan bulan puasa berkasnya agak tipis ini," terangnya.

sumber : merdeka.com

Read More
Unknown

Pelatihan Bela Negara

Salah satu pusat pelatihan 'Bela Negara' ada di Bogor. Instrukturnya anggota militer dan kalangan pejabat Kementerian Pertahanan. Sampai 2018, Kementerian Pertahanan akan membangun 900 pusat pelatihan.

 Yakobus Mebri melangkah di depan teman-teman sekelasnya di lokasi pelatihan Bela Negara di Bogor. Dia meneriakkan slogan-slogan untuk membakar semangat para peserta, yang menjawab slogannya dengan gemuruh.

Kelas Pelatihan Bela Negara baru saja dimulai. Instruktur militer mereka, Mayor Jenderal Hartind Asrin, lalu meminta para peserta duduk untuk mendengarkan pengarahan Bela Negara.

"Kita harus lebih waspada terhadap potensi ancaman yang berkembang," kata dia. Para peserta pelatihan mengikuti pengarahan dan rajin mencatat di buku mereka.

Pusat pelatihan Bela Negara di Bogor ini cukup luas. Di sinilah kader-kader gerakan Bela Negara sedang ditempa. Instrukturnya adalah anggota militer dan pejabat dari kementerian Pertahanan. Musuh utama mereka: komunisme, narkoba dan homoseksualitas.

Para instruktur menekankan pentingnya perlindungan negara terhadap "pengaruh" yang menyimpang dari prinsip-prinsip dasar dan norma-norma negara Indonesia.

Selama beberapa bulan terakhir, gerakan ini sepert imendapatkan momentum. Sebagian adalah reaksi penentangan setelah Presiden Joko Widodo mendukung penyelidikan pembantaian massal anti komunis tahun 1965-66. Para sejarawan memperkirakan sedikitnya 500.000 orang tewas dalam kekerasan brutal yang dipicu oleh militer, setelah enam jenderal milter diculik dan dibunuh.

Pemerintah Indonesia hingga saat ini menolak pernyataan maaf kepada keluarga korban pembunuhan massal dan represi terhadap semua orang yang dicurigai terlibat PKI atau pendukung Soekarno. Ketika Jokowi memberi isyarat akan meminta maaf, atau mengakui adanya pembunuhan massal, sebagian kalangan elit militer lalu marah.

"Mereka layak untuk mati"

Menteri Pertahanan Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu mengatakan kepada kantor berita Reuters baru-baru ini bahwa komunis sekarang mungkin mau membalas dendam. Tapi dia yakin, pembunuhan massal 1965-66 memang sudah sewajarnya.

 "Itu adalah pemberontakan, jadi mereka pantas mati," katanya dalam simposiun tandingan yang baru saja digelar di Jakarta, sebagai jawaban atas pelaksanaan Simposium 1965 yang didukung oleh Jokowi dan Menteri Koodinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan.

Penyelenggara simposium tandingan yang didukung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu secara tegas menyuarakan kekhawatiran mereka atas bangkitnya apa yang mereka sebut "PKI Baru". Menurut Ryamizard, gerakan PKI baru sudah aktif di berbagai tempat. Jendral Purnawirawan Kivlan Zein bahkan menyebut sudah ada 15 juta pengikut PKI saat ini.

Tapi kalangan pengamat beranggapan, isu kebangkitan PKI dan intimidasi beberapa waktu sebelumnya terhadap kelompok LGBT dan apa yang disebut 'pengaruh asing' adalah upaya sebgaian kalangan tentara untuk kembali ke sistem Dwi Fungsi, di mana militer punya peran besar di berbagai bidang kehidupan warga.

 900 Pusat Pelatihan di Seluruh Indonesia

Instruktur "Bela Negara" Mayjen. Asrin menjelaskan kepada Reuters, program ini dilaksanakan untuk memperkuat nilai-nilai nasionalisme, dan sekarang sudah ada sekitar 1,8 juta orang yang sudah telah mendaftarkan diri.

Dia juga menjelaskan, akan dibangun sekitar 900 pusat pelatihan Bela Negara di seluruh Indonesia sampai awal 2018. Fasilitas, bahan pelajaran dan pendanaannya akan disediakan oleh pemerintah. Sedangkan pelatih-pelatihnya berasal dari militer atau polisi, kata Mayjen. Asrin.

Semangat "Bela Negara" dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, kata Gianto, salah satu dari seüpuluh instruktur militer di Bogor. Misalnya, melaporkan rekan yang nakal kepada pihak berwenang, jelasnya. Selain mendapat ceramah-ceramah, peserta juga mendapat pelatihan praktis cara menggunakan senjata.

Gianto menerangkan, kepada peserta harus ditanamkan prinsip "satu untuk semua, semua untuk satu". Jika misalnya ada satu anggota kelompok melakukan kesalahan, maka yang dihukum adalah semua anggota kelompoknya.

Kader tim bela Negara Yakobus Mebri menngatakan, pelatihan ini membantu pembentukan karakternya.

"Kursus ini membantu saya membentuk karakter dan kepribadian saya. Jadi saya akan menjadi orang yang kuat, bertekad, jujur, dan yang selalu siap mengikuti perintah atasan saya," katanya.

sumber : dw.com
Read More

Tuesday, June 7, 2016

Unknown

Kabar Gembira Dari Ahok


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menambah sejumlah fasilitas olahraga di Monas dan Lapangan Banteng. Dengan demikian, warga Jakarta yang kesulitan menjalankan aktivitas olahraga bisa memanfaatkan lapangan tersebut hingga malam hari.

"Rumah warga di permukiman penduduk itu sangat padat, anak-anak kurang pengawasan. Kami bisa sediakan mereka lokasi untuk kegiatan positif di Monas dan Lapangan Banteng," ujar gubernur yang akrab disapa Ahok ini, Senin (6/6).

Selain sarana olahraga, Ahok juga menilai perlu ada penambahan fasilitas penerangan dan kamar mandi yang bersih di Monas. Setelah berolahraga, warga dapat mandi tanpa khawatir air yang digunakan kualitasnya tidak baik.

"Toiletnya juga dikasih shower. Jadi mereka bisa mandi gratis di sana, belum tentu di rumah mereka juga kondisi airnya baik," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ahok yakin, dengan adanya fasilitas olahraga yang memadai, maka generasi muda perhatiannya akan teralihkan dari kegiatan-kegiatan tak baik seperti tawuran.

"Di rumah mereka harus tidur bergantian, makanya mereka keluar. Silakan saja berolahraga bola atau basket di Monas dan Lapangan Banteng," ujar Ahok.

sumber : jpnn.com
Read More
Unknown

Bukti Dugaan TPPU La Nyalla

Kejaksaan Agung masih menelusuri dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dana hibah Kadin Jawa Timur La Nyalla Mattalitti. Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Arminsyah, menyebut temuan TPPU itu sedang ditindaklanjuti. Kelak, pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur segera menyampaikan temuan bukti baru ke publik.

"Kita beri kesempatan Kejati Jatim dalam melaksanakan tugasnya. Rabu nanti mereka ke sini, ada hal yang akan disampaikan dan ada info yang akan ditunda untuk diketahui publik," ujar Arminsyah di Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/6/2016). 

Arminsyah mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil dari Kejati Jatim. Dia mengungkap, sejumlah saksi maraton diperiksa di Kejati Jatim untuk membuktikan dugaan TPPU yang dilakukan La Nyalla.

"Kami masih menunggu penanganan dari Kejati Jatim karena dia menyidik. Kita hanya fasilitasi, dan back-up saja. Intinya, Kejati Jatim sedang periksa saksi-saksi di sana kan," kata dia.

Diketahui, dalam temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sekira Rp100 miliar masuk dalam rekening pribadi La Nyalla, keluarga, dan perusahaannya.

Transaksi mencurigakan terjadi dalam kurun waktu 2010 hingga 2013. Uang tersebut diduga dana hibah yang seharusnya masuk ke Kamar Dagang Industri Jawa Timur. Namun, disalahgunakan dan masuk ke rekening pribadi dan keluarganya.

sumber : metrotvnews.com
Read More